Oleh: Hamzah Ichklasul Amal

 

Tanpa informasi yang jelas, pandemi terus mewabah di seluruh sudut dunia. Sudah hampir 2 tahun pandemi ini berlangsung. Kondisi ini sangat merugikan banyak pihak, salah satu yang terdampak cukup berat adalah para musisi. Banyak musisi terkenal dan musisi jalanan yang bingung tentang bagaimana nasib mereka kedepannya dalam masa pandemi ini. 

Di Indonesia setiap hari korban Covid-19 semakin bertambah sehingga mengharuskan pemerintah membuat peraturan yang meniadakan acara keramaian, konser dan acara musik. Hal ini sangat merugikan bagi para musisi karena dari musik mereka mencari uang demi kebutuhan hidup.

Awal pandemi mewabah banyak masyarakat yang menaati peraturan pemerintah untuk #dirumahaja, namun setelah lama bertahan tidak ada tindakan untuk menyelesaikan masalah pandemi ini, masyarakat enggan menaati peraturan yang dibuat pemerintah lagi karena mereka juga butuh hidup.

Di Jombang dalam masa pandemi cafe yang ramai sering kali masih di razia oleh jajaran polisi dan satpol pp daerah. Para musisi yang sedang melakukan Live Perform kena razia dan pihak cafe disuruh menutup tempatnya di waktu itu juga. Kegiatan seperti ini rutin dilakukan karena di sisi lain masyarakat sudah bosan dirumah dan juga para musisi sedang mencari nafkah, di sisi lain para jajaran polisi dan satpol pp melaksanakan tugas dari atasannya. Namun pemerintah daerah memikirkan dampak kepada masyarakatnya setelah melihat lebih luas ke daerah-daerah lain. Di tempat-tempat lain boleh melakukan kegiatan live music namun tetap mematuhi protokol kesehatan, akhirnya di Jombang live music diadakan kembali namun batas waktunya sampai jam 21.00 wib, jika melebihi jam itu semua pihak yang terkait akan dikenakan sanksi yang dibuat oleh pemerintah setempat.

Dengan kebijakan tersebut akhirnya banyak live music di cafe diadakan mulai jam 4 sore sampai jam 8 malam. Hal ini digunakan para musisi lokal untuk mencari rezeki tambahan melalui perform di cafe yang sedikit membantu keuangan mereka walaupun tidak banyak.

Kadang tak enggan juga para musisi mengeluh karena modal alat musiknya yang mahal namun gaji yang didapat dari hasil perform di cafe-cafe sangatlah minim, dari pihak cafe pun tidak bisa bertindak banyak karena tempat mereka juga kadang ramai, kadang sepi.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan