Oleh: Febria Dwi Rohmatul Khoiroh

 

Selasa, 13 April 2021 adalah resmi ditetapkannya hari puasa pertama atau awal bulan Ramadhan 1442 Hijriyah. Hasil dari sidang Isbat ini telah diumumkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Jika ditilik kembali, bulan Ramadhan kali ini adalah bulan Ramadan kedua yang kita jalankan di tengah pandemi Covid-19. Hingga saat ini, Covid-19 belum juga punah alias hilang dari kehidupan kita. Jika pada tahun lalu kita menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan dibatasi oleh banyaknya protokol kesehatan dan penggunaan masker setiap saat bahkan adanya anjuran untuk shalat tarawih di rumah saja, maka pada bulan Ramadhan tahun ini sedikit berbeda.

Pada bulan Ramadhan kali ini, masih dengan pembatasan protokol kesehatan dan penggunaan masker, namun ibadah salat tarawih, berbuka puasa bersama, dan tadarusan sudah bisa dilaksanakan seperti tahun sebelum-sebelumnya saat Covid-19 belum ada. Kini, masyarakat sudah bisa berdamai atau terbiasa dengan keadaan sekarang, yaitu keadaan dimana kita harus menjalankan aktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan, menjaga kebersihan dan menggunakan masker.

Berbuka puasa menjadi hal yang hampir wajib hukumnya untuk dilakukan oleh setiap umat Muslim di Indonesia. Begitu pula pada bulan Ramadhan tahun ini. Meskipun di pemberitaan banyak sekali muncul pemberitahuan bahwa pasien Covid-19 terus bertambah, masyarakat masih berani untuk keluar dan berkerumun di jalanan untuk melakukan kegiatan buka bersama. Bahkan terkadang tanpa menggunakan masker.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa kegiatan buka bersama memang suatu hal yang bisa dikatakan adat masyarakat Indonesia saat bulan Ramadhan yang biasanya dijadikan ajang berbagai cerita, menyalurkan perasaan rindu, dan momen untuk saling bertemu ketika sudah sama-sama sibuk dalam pekerjaan atau mengejar karir. Sangat sulit untuk kita berbuka puasa bersama di luar tanpa adanya kerumunan. Namun, dalam keadaan seperti ini akan lebih baik jika kita berbuka puasa bersama dengan keluarga inti saja di rumah terlebih dahulu. Jika ingin berbuka puasa bersama teman dan kerabat bisa dilakukan dengan via online, melalui zoom misalnya. Kita masih bisa berbuka puasa bersama dengan makanan rumah masing-masing, masih bisa bertukar cerita, walaupun tidak bisa bertemu secara langsung.

Akibat lamanya pandemi yang tak kunjung usai, masyarakat banyak yang sudah merasa bosan dengan aturan untuk tetap di rumah saja. Maka banyak sekali ditemukan kerumunan di berbagai restoran atau rumah makan. Hal ini lah yang menjadi pemicu bagaimana Covid-19 belum juga hilang dari kehidupan kita. Mereka sudah tidak memikirkan lagi bagaimana akibat dari berkerumun tersebut. Bisa jadi diantara mereka ada yang terpapar virus Covid-19 dan pada akhirnya membahayakan keluarga mereka juga. Untuk itu, sebagai makhluk sosial yang pastinya di rumah dan sekitar kita juga masih ada orang lain, maka akan lebih baik jika kita menghindari kerumunan dan tetap di rumah saja selama tidak ada aktivitas yang mendesak, agar setidaknya kita bisa  mengurangi jumlah pasien yang terpapar Covid-19 dan mampu menjaga keluarga kita atau orang-orang sekitar kita agar tidak tertular.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan