Oleh: Tsamrotul Luluk Ilmiah dan Illa Nur Mu’asyaroh

Di era digital ini internet menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan manusia. Dengan internet mereka dapat menempuh jarak dan waktu yang dulu menjadi kendala sekarang sudah dapat ditempuh dengan mudah seiring dengan pertumbuhan pengguna internet yang semakin meluas. Pada masa sekarang segala informasi dapat dengan mudah didapatkan dan semakin berkembangnya dunia internet maka literatur keislaman online juga semakin banyak. Literatur online yaitu segala bentuk pengetahuan keagamaan yang tersedia secara online.

Di masa sekarang sudah banyak kita jumpai konten-konten keislaman yang disebarkan melalui media sosial dengan akses yang mudah dan dengan komunikasi informasi berbasis virtual ini, memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka yang ingin memperoleh informasi dan pengetahuan secara mudah, mereka tidak harus hadir dalam perkumpulan jama’i atau tabligh akbar, hanya melalui media sosial mereka bisa menambah ilmu keagamaan mereka.

Seperti yang kita lihat, pada masa sekarang semakin banyak media sosial yang di gandrungi oleh masyarakat, semakin banyak pula orang-orang yang membuat konten dakwah, hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi da’i-da’iyah untuk menyampaikan dakwahnya, mereka harus menyajikan konten yang semenarik mungkin, selain itu mereka harus bisa menyampaikan pesan yang ada pada konten mereka dan bisa tersampaikan kepada masyarakat dan diharapkan akan membawa kemaslahatan. 

Mereka juga harus menyiapkan konten yang menarik agar bisa membawa kenyamanan untuk orang yang mendengarkan dakwahnya dan menggunakan bahasa agama yang dapat dipahami dan sesuai tetapi tidak melanggar norma. Tantangan lain yang harus dihadapi para pendakwah di era internet yang banyak digandrungi oleh kaum milenial adalah pendakwah harus menguasai sumber rujukan yang shahih karena kaum milenial suka mengecek referensi di google search.

Pada umumnya dakwah yang dilaksanakan dalam majlis taklim bisa berlangsung dalam suasana sakral dan khidmad, tetapi dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi ini, memungkinkan seorang da’i untuk menginovasi dakwahnya dengan selingan humor dll, agar ceramahnya tetap menarik untuk disimak. 

Diantara banyaknya inovasi yang dilakukan oleh pendakwah secara tidak langsung mereka juga harus menghadapi tantangan pola berdakwah melalui media, pengaruh media memungkinkan seorang da’i memperoleh popularitas di mata pemirsanya seperti layaknya seorang artis dan tidak menutup kemungkinan, setiap kegiatan dakwah da’i-da’iyah sering di nilai dengan materi padahal tujuan dari dakwah nya sendiri itu untuk rahmatan lil ‘alamin.

Dapat kita simpulkan bahwasannya banyak sekali tantangan yang harus dihadapi para pendakwah apalagi pada era digital ini, dengan adanya perkembangan teknologi diharapkan para pendakwah dapat memanfaatkan dengan sebaik mungkin agar dakwahnya lebih efektif, cepat dan akurat, sehingga nilai-nilai dakwah yang berisi ajakan untuk selalu taat dan patuh kepada Allah SWT dapat tersampaikan dengan baik, khususnya dengan menjalankan segala perintah dan larangannya berdasar pada Al-Qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan