Oleh : Fitri Amalia

Mahasiswi jadi-jadian – Masa pembukaan memulai terjun dalam dunia organisasi kebanyakan dilalui para remaja yang menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama. Ya! Organisasi Intra Sekolah akrabnya disapa. 

Berbondong-bondong siswa/I pasti berminat terjun dalam organisasi ini. Selain karena terlihat gagah dan keren, terkenal pun menjadi salah satu factor utama digandrunginya organisasi ini oleh para siswa/i. mondar-mandir ruang guru, keliling sekolah menggunakan almamater, menjadi sosok paling sibuk saat ada event di sekolah. Pasti menarik dimata para remaja. 

Selama kurang lebih 6 tahun waktu yang dihabiskan untuk menikmati masa perkenalan dalam dunia organisasi di lingkungan sekolah, SMP lalu dilanjut SMA. Tentu saja sangat banyak kenangannya, suka dukanya, untungnya, begitu pula ruginya. Tak jarang banyak pertanyaan yang bermunculan secara tidak sengaja tentang kepentingan organisasi yang sesungguhnya. “Apa sih untungnya?” “Apa sih enaknya?” Apa sih gunanya?”. Tidak di pungkiri, hal tersebut pun pasti kadang muncul dalam benak di pelaku.

Organisasi? Terkesan begitu nyaring bukan? Percaya tak percaya, organisasi salah satu tempat pertama yang dicari para remaja Ketika pertama kali menjajahi lingkungan perkulihan. Menurutnya itu (organisasi) bagaikan sebuah jalan pintas, yang dapat menghantarkan mereka dalam kenikmatan (jika beruntung) dan kesengsaraan (jika buntung) kiasannya begitu. Dipandangan masyarakat luas, jika ikut berorganisasi pasti orang itu rajin, pintar, disiplin, dan cekatan. Wahhh, saya menanggapi jika semua anggapan mereka itu salah. Ya karna yang saya alami dan rasakan memang tidak seperti itu nyatanya. Seperti ketikan di atas tadi, kebanyakan pelaku organisasi menjadikan organisasi sebagai sebuah jalan pintas. 

Terkesan cukup aneh ya? Ya tapi memang begitu adanya. Saya bantu perjelas sedikit. Transisi dari status siswa menjadi mahasiswa sebenarnya bukan hal yang sedehana, apalagi jika kalian memutuskan untuk merantau dan pure seorang diri saja. Tidak ada pengalaman, tidak memiliki orang yang dikenal, intinya datang di daerah baru ya. Pasti para Maba (mahasiswa baru) menyusuri setiap organisasi yang ada disana satu-persatu. Menelaah mana yang sama dengan background yang dimilikinya, circlenya terlihat baik dan menarik, dan lain sebagainya. 

Dan tujuan setiap orang terjun di organisasi pasti beda-beda. Kalau positif ya pasti karena memang ketertarikan hobi dan kesamaan background, jadi tinggal meneruskan dan mengikuti saja. Kalau kurang positif ya untuk mencari massa dalam organisasi tersebut. Warna-warni lah tujuan semua orang disana. Ada juga yang menjadikan organisasi sebagai pelarian, banyak sekali itu. 

Berbicara soal positif atau negatifnya organisasi, sejatinya itu dilihat dari setiap orang yang menjalaninya sendiri. Bagaimana ia membawanya, bagaimana ia menyikapinya, bagaimana ia memposisikannya. Dengan segudang kegiatan dan tugas dari kampus sendiri pasti kan sudah cukup menguras tenaga ya, tapi kok orang-orang tetap tertarik ikut organisasi lagi? Nah muncul pertanyaan lagi. 

“memperluas circle pertemanan, menambah wawasan, menambah relasi, menambah pengalaman, menikmati hidup, menjajaki dunia percintaan pun tak ketinggalan”. Kalau kalian sadar, nikmat dan derita berorganisasi dimasa perkuliahan itu imbang sebenarnya. Karena saat itulah posisi dimana suara dan opini kalian di dengar dan tak jarang pun dijadikan pertimbangan oleh tokoh masyarakat. Kenapa? Karena kalian dianggap dewasa dan berorganisasi. Itu salah satu nikmat yang sangat terasa dalam organisasi. Dan derita yang paling terasa itu saat kalian menyadari bahwa masa kuliah sudah terlalu lama, panjang dan tak kunjung usai akibat terbengkalai. 

Sederhananya, organisasi itu penting dan baik, jika pelakunya benar dalam menjalani dan menyikapinya. Tak dipungkiri banyak sekali benefit yang saya dapatkan dari organisasi baik di dalam kampus maupun diluar kampus. Menambah teman, menambah ilmu, karena dosen saya pernah berkata “perbanyak berinteraksi dengan orang lain biar bisa nambah ilmu, karna ilmu itu datang dari mana saja dan siapa saja”. Dan masih banyak lagi benefitnya. Pun tidak saya pungkiri jika ada detrimentnya. Seperti banyak waktu yang terbuang, uang pun juga pasti keluar, kadang membuat kuliah jadi keteteran, jadi salah pergaulan, dan masih banyak lagi. 

Pesan saya untuk para remaja yang ingin menyelami sebuah organisasi, usahakan benar-benar mencari tahu asal-usul organisasi tersebut, prospeknya, loyalitasnya bagaimana, senioritasnya bagaimana, dan solidaritasnya bagaimana. Karena semua hal tersebut yang pasti akan mempengaruhi sepak terjang pelaku dalam kehidupan, apalagi kalau organisasi tersebut dijadikan prioritas. 

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan