Oleh Ivan Budi dan Ahmad Bayu P

Penyebaran wabah virus corona masih mengancam masyarakat. Pada pertengahan 2020 terdeteksi sebanyak lebih dari 40 ribu orang positif covid di Indonesia. Hal ini membuat rasa cemas masyarakat meningkat terutama masyarakat yang memiliki pekerjaan di luar ruangan. Tidak hanya itu, banyak sekali tempat wisata, perhotelan, restoran dll yang terpaksa tutup.

Pandemi corona memang sangat diwaspadai oleh pemerintah, oleh karena itu tindakan pencegahan Covid-19 sangat dilakukan dengan ketat salah satunya dengan penutupan beberapa tempat berkumpulnya orang-orang dan pembatalan acara yang berpotensi menyebabkan sebagian besar orang berkumpul dalam satu tempat. Beberapa acara besar tingkat dunia dibatalkan karena adanya virus ini seperti Olimpiade 2020. Pembatalan acara pada masa pandemi ini tidak hanya terjadi pada tingkat internasioal dalam acara besar saja namun juga event kecil pada tingkat lokal juga mengalami pembatalan salah satunya adalah Festival Komunikasi.

Festival Komunikasi (Feskom) merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Kediri. 

Feskom merupakan praktik dari mata kuliah Event Organizer (EO) yang dibimbing langsung oleh Dr. Prilani M.Si. “Feskom memiliki tujuan sebagai promosi serta branding Program Studi KPI, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, dan tentunya Institusi kita, IAIN Kediri.” 

Kegiatan Feskom tertunda karena Covid

Kegiatan Feskom tahun ini berbeda dengan Feskom sebelumnya, kegiatan yang seharusnya diadakan setiap tahun sekali untuk tahun ini ditunda dikarenakan adanya virus corona yang sekian hari semakin meningkat.

Dr. Prilani M.Si selaku pembimbing acara rutinan Feskom jurusan KPI mengatakan bahwa terlalu beresiko jika memaksakan untuk tetap menyelenggarakan event sebesar Feskom pada saat seperti ini.

“Kalau dalam masa seperti ini kan sangat banyak sekali resiko jika akan menyelenggarakan event, apalagi jika eventnya sebesar FESKOM.” Ujar beliau.

Tidak ada paksaan terhadap mahasiswa dalam pelaksanaan Feskom

Dr. Prilani M.Si mengatakan bahwa kegiatan Feskom kali ini hanya  ditunda. Meskipun beliau tidak memaksakan untuk harus melaksakan Feskom namun pilihan tetap berada pada tangan mahasiswa.

Beliau juga mengatakan bahwa sebenarnya dalam memberikan kelulusan dalam matkul praktikum EO tidak harus pelaksanaannya menggunakan Feskom sebagai standar kelulusannya. Mahasiswa hanya dituntut untuk melakukan praktik menjalankan sebuah event yang dilakukan saat mengambil matkul ini.

“Di Feskom saya hanya bertugas untuk membimbing anak-anak dalam penyelenggaraan event ini. Untuk pelaksanaan Feskom itu sendiri berdasarkan kesepakatan dari panitia inti yang sedang bertugas bukan saya.”

Dana modal untuk menjalankan Feskom masih ada

Dalam mempersiapkan acara Feskom para panitia sudah menyiapkan list keperluan yang dibutuhkan dalam acara Feskom tersebut, namun Galang Ricardo selaku anggota divisi dekorasi mengatakan bahwa belum ada pembayaran DP seperti panggung, sound, dll, statusnya masih dipertimbangkan. Satu-satunya dana yang sudah keluar adalah pembelian baju PDH yang memang sudah selesai dipesan.

“Belum ada yang diberikan uang DP, baru rencana saja mau menyewa apa-apa saja. Uangnya masih dipegang oleh bendahara dan kalau memang keadaan tidak memungkinkan untuk melaksanakan Feskom. Untuk feskom kali ini tetap diadakan, namun dari pihak panitia belum tahu kapan Feskom akan di gelar lagi, untuk selanjutnya akan dibicarakan dengan pembimbing mata kuliah Event Organizer.” (PT. Reportase A kelompok 2)

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan