Oleh: Ovando Putra Chanisma

“Monggo masuk kesini” ujar seorang pria yang merupakan ayah dalang cilik terkenal di Kediri. Di bawah rintikan hujan yang menyejukan hati, beliau mengajak kami untuk masuk dan duduk di dalam rumahnya. Ya, Dalang itulah yang akan saya ceritakan pada kali ini. Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri pasti tidaklah asing dan bahkan sangat familiar akan kata Dalang. Dalang sendiri dalam dunia pewayangan diartikan sebagai seseorang yang mempunyai keahlian khusus memainkan boneka wayang (ndalang). Keahlian ini biasanya diperoleh dari bakat turun-temurun dari leluhurnya, akan tetapi juga tidak menutup kemungkinan seorang dalang yang lahir dari orang yang tidak memiliki keturunan ndalang.

Di Indonesia sendiri dalang biasanya diperankan oleh orang yang sudah tua atau dalam bahasa Jawa biasa disebut orang yang sepuh seperti Ki Manteb Soedharsono, Asep Sunandar Sunarya, Ki Slamet Gundono dan lain-lain. Akan tetapi kali ini kita akan mengenal seorang dalang yang masih anak-anak. Ia adalah Madjid, ya Madjid Pandjalu adalah seorang dalang cilik yang terkenal didaerah Kediri. Dengan usianya yang masih 6 tahun tersebut tidak menghalangi Madjid menjadi seorang dalang yang handal.

Madjid sendiri sudah mulai belajar wayang sejak usia 3 tahun yang mana ia memulai dengan pendekatan pengenalan tentang wayang. Antusiasme Madjid sudah sangat besar sejak ia masih kecil terbukti bahwa ia sering menonton wayang bersama ayahnya. Anak yang cukup spesial ini memang tidak disangka-sangka bisa menjadi seorang dalang pada usia 6 tahun dan juga kemampuan membaca dan menulis sudah sangat lancar melebihi kawan sebayanya. Diapun juga memiliki tempat favorit untuk berlatih memainkan wayang yaitu kamarnya sendiri. Ya, di kamar itulah Madjid berlatih memainkan wayang setelah ia menonton video-video dari YouTube bersama ayahnya.

Untuk pagelaran wayang Madjid membutuhkan waktu paling lama 30 menit. Waktu 30 menit tersebut sudah cukup amat lama jika dilihat dari usia seorang dalang yang memainkan pagelaran wayang tersebut. Dengan persiapan yang kurang lebih memakan 2 minggu. Hal itu tentulah sangat berat dan juga sulit bagi anak usia 6 tahun untuk melakukannya. Akan tetapi itu semua juga tidak terlepas dari bantuan ayahnya yang selalu menemani dan mengajari Madjid agar cita-cita anaknya tercapai.

Saat itu, Madjid menunjukan koleksi wayang yang dimilikinya. Mulai dari tokoh pewayangan hingga wayang berbentuk binatang. Semua koleksi itu merupakan alat tempur madjid di saat ia akan mendalang. Kami juga di beri kesempatan melihat pertunjukan kecil si dalang cilik ini. Dari sang dalang cilik ini kita bisa belajar, umur bukanlah patokan kita untuk membuat sebuah karya. Karena sebuah karya lahir dari bakat dan kerja keras yang dimiliki oleh seseorang.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan