Penulis : SOCA ZESINTA

“Army….. We Purple You! Thank You For Supporting Us! I Love You!!” begitu teriakan para member BTS diatas panggung  saat mereka melakukan konser. Kata – kata sederhana namun mampu membuat mata bercucuran air mata. Penontonnya ? jangan ditanya, bahkan stadium besar seperti Wembley yang terletak di Inggris pun tidak cukup untuk menampung saluruh penonton. Alhasil, mereka yang tidak bisa masuk terpaksa hanya bisa mendengarkan dari luar stadium. “Army” adalah sebutan bagi fans BTS yang saat ini merupakan fandom terbesar didunia. Namun siapa sangka, bukan hanya dari kalangan anak muda saja yang menyebut dirinya sebagai Arrmy, bahkan ibu – ibu usia 40 keatas pun mengaku sangat menggilai boy grup  dengan 7 anggota tersebut.  Tak memungkiri bahwa saat ini BTS adalah boygrup terbesar di dunia. Mereka berhasil membangun universnya dengan kaki mereka tentunya dengan dukungan hangat para Army. Melalui kampanye bertajuk “Love Your Self” BTS berhasil mengubah cara berfikir orang banyak, khususnya para remaja yang merasa “insecure” terhadap dirinya sendiri. Lewat lagu ciptaan mereka, BTS terus berusaha untuk menyampaikan aspirasinya, dan seperti fakta yang terjadi saat ini, lagu – lagu mereka selalu sukses di pasaran bahkan mampu menembus pasar Amerika yang saat ini menjadi standart music dunia. 

Jika boygrup terbesar saat ini adalah BTS, maka girlgrup terbesar saat ini diraih oleh Blackpink. Zaman sekarang, siapa insan yang tak tahu Blackpink? Grup besutan YG Entertaiment yang beranggotakan 4 orang tersebut saat ini telah berada dipuncak karirnya. Melewati masa pelatihan bertahun – tahun, menjadikan mereka penyanyi dengan banyak prestasi yang tidak mudah ditembus oleh grup idol pada umumnya. Keempat member yakni Kim Jisso, Kim Jennie, Park Chaeyoung / Rose, serta yang paling muda yaitu Lalisa Manoban memiliki kharisma  yang berbeda satu sama lain. Jisso dengan suara khas serta sifat anggunya, Jennie dengan gaya sangarnya yang sangat menggambarkan ciri khas dari YG Entertaiment, Rose dengan suara uniknya, serta Lisa dengan kemampuan dance yang luar biasa, bertemu dalam satu grup dan alhasil saat ini mereka menjadi grup yang sangat popular serta memiliki banyak fans dari seluruh penjuru dunia. Penampilan mereka di Festival music terbesar di dunia yakni Coachella menjadi penampilan legendaris, dimana Blackpink adalah grup Korea pertama yang tampil disana membawakan lagu – lagu  yang berbahasa Korea didepan para penonton dari seluruh penjuru dunia. Satu lagi prestasi yang diraih Blackpink ialah MV  mereka yang berjudul DDU DU DDU DU dari album Square Up  menjadikan mereka satu – satunya grup K-pop yang music videonya  ditonton lebih dari 1,3 miliar kali dalam kurun waktu 2 tahun, 2 bulan, dan 21 hari sejak tanggal perilisannya. Wow DAEBAK!

Kepopuleran grup asal Korea Selatan ini tidak hanya di Asia saja, namun juga di berbagai Negara di dunia. Music video yang banyak ditonton, penampilan mereka di luar negeri, penjualan album yang selalu fantastis, belum lagi brand – brand besar dunia yang menggaet mereka menjadi Brand Ambasador  menjadikan mereka memiliki pendapat yang sangat tinggi dengan rata – rata pemasukan sebesar Rp.700 miliar. BTS misalnya ,  Ekonomi Korea Selatan mendapat sumbangan sebesar Rp.50,1 Triliun pertahun. Itu dari BTS saja, belum dari idol lain.

Dengan kepopuleran yang terus meningkat , K-pop menjadi trend baru yang banyak digemari. Banyak orang yang mengaku pecinta K-pop penasaran dengan  sisi dunia lain yang bekaitan dengan K-pop. Negara asal pencetus K-pop yakni Korea Selatan saat ini menjadi Negara yang sangat maju dengan banyak turis yang singgah dengan alasan ingin melihat konser, mengunjungi berbagai Agensi Music Korea Selatan, mengungjungi tempat pembuatan MV hingga mereka yang ingin menjumpai secara langsung sang idola. Hal itu secara otomatis membuat budaya, life style, hingga keberagaman hal yang ada di Korea Selatan menjadi hal menarik untuk ditelusuri bahkan diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Dengan adanya hal tersebut, kemudian muncul suatu pemikiran. Dampak apa yang timbul akibat merebaknya K-pop saat ini? Apakah hal itu positif atau negative ?

Mungkin banyak orang yang bertanya – tanya, mengapa K-pop beserta kebudayaanya memiliki kekuatan serta memiliki dampak nyata yang luar biasa bagi banyak orang ? Saya adalah bukti nyata yang merasakan adanya dampak positiv dalam hidup saya berkat kehadiran K-pop. Sebagai orang yang mengikuti dunia K-pop selama bertahun – tahun, saya merasakan sendiri bagaimana lagu yang mereka ciptakan seakan dapat berbicara langsung dengan saya. dunia K-pop selalu mengiringi saya dalam kehidupan sehari – hari, bergulat dengan emosi maupun  mengatur mood yang kerap sekali naik turun  karena suatu perkara. Masa – masa ketika tidak memiliki tempat untuk bercerita, tidak memiliki bahu untuk bersandar, selalu merasa tidak percaya diri di  setiap saat, masalah percintaan yang kian lama kian rumit, bahkan ketika seluruh dunia menjauh, K-pop datang dan setia menemani dalam setiap keterpurukan. Bahkan saya tidak pernah menjumpai sang idola secara langsung, namun setiap lagu yang mereka persembahkan mampu mengajak hati saya melangkah kearah yang lebih baik lagi. Banyak hal menarik yang saya alami, meskipun hanya lewat melodi yang saya dengarkan, makna yang terkandung dalam lagu tersebut seperti “aku ada disini”, “semua akan baik – baik saja”, “kamu tidak sendiri”, “kamu adalah yang terbaik”  dapat tersampaikan bahkan mampu mengubah banyak hal buruk yang saya alami. Ditambah lagi dengan ungkapan sang idola yang menceritakan bahwa mereka sangat bekerja keras hingga mampu pada kondisi sekarang. Hal itu membuat saya percaya pada sebuah ungkapan “ hasil tidak akan menghianati usaha”  dan membuat saya juga terus berjuang meraih apa yang saya impikan. Beberapa alasan diatas adalah sedikit dari banyaknya alasan saya mengagumi dunia K-pop.

Kemudian, bagaimana dengan dampak negative yang ditimbulkan ? saya sebagai K-popers tua berfikiran bahwa mereka yang merasa ada dampak negative dari dunia K-pop maupun life style Korea, mereka tidak  benar – benar merasakan hal tersebut. Mereka hanya mengatakan apa yang mereka lihat. Sebenarnya, bagi mereka yang merasakan adanya dampak negative dari dunia K-pop disebabkan oleh dirinya sendiri yang tidak bisa menyaring mana yang harus mereka pakai dan mana yang harus mereka buang. Di Negara Korea, hal – hal seperti mabuk alkhohol, oprasi plastik, serta gaya pacaran yang menurut  kebanyakan masyarakat Indonesia tidak pantas untuk dilakukan, semua itu wajar dan legal dilakukan di Korea Selatan. Bukankah setiap Negara memiliki kebudayan yang berbeda – beda ? mengapa kita harus megikuti hal – hal yang tidak sesuai diterapkan di lingkungan tempat tinggal kita? Padahal banyak sekali hal – hal positive yang bisa kita ikuti dari K-pop maupun life style nya. 

Namun semua itu kembali lagi pada Selera. Bagi yang menyukai dunia K-pop seperti saya, asalkan saya merasa bahagia dan tidak menimbulkan kerugian serta ketidaknyamanan bagi orang lain, saya merasa baik – baik saja. Dan bagi mereka yang tidak menyukai K-pop beserta kebudayannya juga tidak berhak memberikan status buruk, alay, tidak mencintai produk lokal dan lain sebagainya kepada mereka yang mencintai dunia K-pop.

Well, bukankan  standart kebahagiaan setiap orang berbeda – beda ? Dengan menerapkan sikap saling menghargai merupakan pilihan terbaik dalam kehidupan bersosial. 

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan