OLEH : YHOVA HANA BUNGA FADILA

 

Melani memang seorang transgender, tetapi melani memiliki reputasi yang baik meski statusnya berbeda. Banyak orang yang menyukainya, karena memang sikapnya yang ramah dan peduli dengan orang lain.

Dalam perjalanan hidupnya, banyak yang Melani lalui hingga menjadi dirinya yang sekarang.Sekarang kehidupan Melani sudah bisa dikatakan memiliki hidup yang baik dan cukup.

Transgender yang kerap dipanggil Sist Melani ini memiliki nama Asli Agus Setiawan, dan merupakan warga asli Mojokerto kelahiran tahun 1984. Kemudian ketika berusia 2 tahun Melani diasuh oleh bibinya yang bernama Endang Sulasmi dan tinggal di daerah Kaliboto Kabupaten Kediri. Karena masalah ekonomi orang tua Melani tidak bisa merawatnya sendiri dan menitipkannya kepada Kakaknya.

Meski Melani tidak hidup dengan orang tuanya, tetapi Melani tetap merasa bahagia dan tidak kurang kasih sayang dari bibinya, yang kerap dia di panggil Mama Mimi.

Mama Mimi sangat menyayangi Melani seperti anak kandungnya sendiri, karena memang Mama Mimi tidak memiliki keturunan sendiri.

Setelah dewasa, Melani juga sering menjenguk Bunda nya yaitu ibu kandungnya di Mojokerto. Melani juga tidak merasa marah pada Bunda nya karena tidak merawatnya sejak kecil. Justru Melani tetap menyayangi dan menganggap Bunda nya adalah Ibu Kandungnya.

Tetapi ketika Pulang ke rumah Mojokerto, Melani tidak pernah singgah begitu lama. Biasanya hanya sehari semalam saja. Hal ini terjadi Karena Melani merasa kurang nyaman. Bukan karena merasa asing, melainkan karena pandangan tetangganya mengenai dirinya.

Di Mojokerto, Melani selalu menjadi bahan pembicaraan tetangga, hal ini lah yang membuatnya merasa kurang nyaman.

Bahkan Melani pernah dihujat dan diejek. Tetapi karena sifatnya yang cuek, Melani tidak membesar besarkan hal tersebut. inilah yang perlu di contoh dari sosok Melani.

Tidak seperti Transgender pada umumnya, yang terlalu sensitif dan suka marah. Justru Melani memiliki jiwa penyabar dan lemah lembut. Memang jiwa wanita tertanam dalam dirinya.

Meskipun hidup di Kaliboto, tetapi Melani juga sering pulang ke Mojokerto untuk menemui bundanya. Biasanya 3 bulan sekali Melani ke Mojokerto ditemani Mamanya.  Meskipun hanya sebentar, yang penting Melani tetap mengunjungi dan masih ingat dengan bundanya, hanya dengan begitulah Melani bisa menyenangkan ibu kandungnya

Setelah beranjak remaja, Mama Mimi mengidap sakit diabetes basah.  dan juga struk ringan yang akhirnya meninggal dunia meninggalkan Melani.

Mendengar kabar itu, Ibu Melani menyuruh Melani untuk pulang ke rumah Mojokerto, tetapi Melani menolak dan lebih memilih untuk merantau.

Melani merantau dan nge-Kos di Mojoroto Kota Kediri. Kemudian Melani menjalankan pendidikan di MUA Venus karena cita citanya yang ingin membuka salon kecantikan. Banyak yang Melani keluarkan untuk bersekolah MUA, jika dihitung sekitar lebih dari 7 juta dan pelatihannya pun juga bisa dihitung jari.

Menurut Milani, dirinya bisa menjadi seorang transgender itu karena keturunan, karena struktur keluarganya yang sudah ada darah Transgender.

“paman juga ada yang transgender, saudara kakek juga ada yang transgender, terus baru aku. Jadi menurutku, itu sudah keturunan dari sananya. Lagi pula nggak masalah juga kalo aku jadi transgender, toh aku nyaman nyaman aja gitu. Jadi nggak papa nggak ada masalah”.

Setelah lulus pendidikan MUA  dan mendapat sertifikat,Melani mulai bekerja di salon rumahan, dengan gaji yang hanya bisa untuk makan saja. Kemudian setelah beberapa bulan, Melani mendapat panggilan untuk bekerja di Venus tempat dia menempuh pendidikan MUA. Di Venus dia bekerja sebagai pelatih rias dengan gaji yang lumayan besar karena keterampilannya.

Disini kehidupan Melani sudah menjadi makmur, dan berkecukupan. Di Kediri Melani memiliki banyak sekali teman dan juga rekan rekan kerja. Kemudian di tahun 2016 Melani akhirnya Membuka Salonnya sendiri meskipun masih sederhana.

Salon Melani berada dekat dengan kos nya yaitu berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan No.144A Ngampel Mojoroto Kediri Jawa Timur 644112. Dengan Neon Box bernama Melanie Salon.

Baiknya, usaha Melani berkembang dengan pesat, banyak pelanggan Melani yang puas dengan kinerjanya, dan juga pelayanan Melani yang ramah. Dan hal tersebut membuat usaha Melani sukses besar. 

Meskipun tempat salonnya terlihat sederhana, namun menurut Melani yang penting adalah kebersihan dan kerapiannya, agar pelanggannya merasa nyaman ketika sedang mengantri. Dan yang paling penting adalah pelayanan yang ramah dan murah senyum akan membuat salonnya ramai pengunjung.

Setelah memiliki banyak uang Melani melakukan operasi payudara dan suntik hormon. Sudah berapa uang yang dikeluarkan Melani untuk menjadi dirinya yang sekarang ini

Tetapi roda kehidupan pun kembali berputar, setelah sukses dan hidup bahagia Melanie pun harus sekali lagi menjalani hidup susah karena beberapa masalah yang sangat merugikan dirinya. 

Karena tidak sanggup dengan biaya sewa salonnya, akhirnya Melani memutuskan untuk pindah lokasi salonnya, yaitu pindah di Ds. Nglaban.

Meski begitu pelanggan Melanie tak kunjung berkurang melainkan semakin bertambah.

Kemudian di tahun 2017 Melani bertemu dengan Aziz, yang sekarang adalah suaminya. Untuk menikah pun Melani harus berbelit belit kesana kemari, karena statusnya yang masih laki laki di ktp membuat Melanie harus mengurusnya terlebih dahulu dengan proses yang lama. 

Melani harus bolak balik Dinas Kependudukan dan Pengadilan untuk mengganti statusnya sebagai wanita. Cukup rumit, tetapi tekad Melani yang merasa ingin menjadi semua nya berjalan dengan lancar.

Kemudian tahun 2018, tepatnya bulan Februari Melani resmi Menikah dengan Aziz yang  merupakan seorang duda 2 anak, yang kemudian juga menjadi anak Milani.

Aziz adalah teman dari teman Melani yang seorang transgender juga, keduanya sering bertemu karena seringnya acara reuni. Tak disangka ternyata Aziz memiliki rasa terhadap Melani. Akhirnya mereka menjalin hubungan secara natural

Ternyata dari kehidupan Aziz sendiri, ternyata Aziz juga merupakan seorang LGBT. Dia menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya, setelah menikah Aziz terpaksa mengumpuli istrinya karena paksaan dari ibunya, padahal dia tidak memiliki ketertarikan sama sekali terhadap istrinya.

Setelah 7 tahun menikah, keluarga Aziz sama sekali tidak harmonis, selalu ada pertengkaran di setiap malam. Hingga akhirnya mantan istrinya pergi  ke Thailand dengan alasan untuk bekerja. Namun sayangnya, mantan istrinya tak kunjung kembali, bahkan tidak pernah menjenguk anak anaknya. 

Setelah mengetahui alamat tinggal mantan istrinya di luar negeri, Aziz mengirimkan surat cerai yang kemudian ditandatangani istrinya. Dan keduanya resmi bercerai.

Kemudian  Aziz bertemu Melani, dan memutuskan untuk menikah setelah berpacaran kurang lebih selama 1 tahun. Melani dan Aziz menikah di bulan Februari tahun 2018.

Sekarang, Melanie tinggal di Ngadiluwih bersama dengan suami dan kedua anak nya. Meskipun bukan anak kandung Melani, tetapi Melani menganggap Mita dan Andra sebagai anak kandungnya sendiri., karena Melani menyadari kalau dirinya memang tidak akan bisa memiliki anak.

Melani merasa senang karena bisa merasakan menjadi orang tua, bahkan Mita dan Andra juga mau memanggilnya sebagai Mama.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan