Oleh Salsabella Syntia Dewi, Berliyana Anggun M S, dan Arinal Muzaki

Pernahkah kalian melihat dakwah melalui Instagram? Instagram yang biasanya digunakan sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto kepada orang lain, kini melalui Instagram kita juga  bisa mendapatkan berbagai hal positif seperti dakwah misalnya. Instagram mulai rilis pada tahun 2010. Pengguna Instragam di Indonesia mencapai 56 juta penduduk atau 20,97% dan rata-rata penggunanya berusia 18-24 tahun.  Mungkin karena mereka bisa membagikan atau melihat kebaikan dan kebahagiaan orang lain. Bisa melalui story, postingan foto ataupun video. Terkadang tidak hanya remaja saja yang memiliki Instagram, tapi orang dewasa juga memilikinya. Sudah banyak orang di belahan dunia yang memiliki aplikasi Instagram.

 Saya mengamati, bahwa lama kelamaan Instagram mulai digunakan  juga sebagai media dakwah. Banyak Da’I yang berlomba-lomba mengembangkan kekreatifan dan keinofatifanya. Mulai dari membuat kata-kata maupun video. Banyak sekali karya-karya Da’I yang kemudian di share kembali oleh orang lain. Contohnya saja yang pernah saya lihat melalui Instagram yaitu Ustadz Hanan Attaki. Beliau dikenal sebagai Founder SHIFT Pemud Hijrah dan terkenal sebagai pendakwah Indonesia yang menyampaikan ceramah yang dekat dengan keseharian dan gaya anak muda. Pengikutnya di Instagram 8,5juta. Melalui Instagram  tulisan serta vidionya banyak digemari karena membuat orang yang membacanya menjadi faham dan terbuka fikiranya. Maka dari itu beliau sangat menginspirasi anak muda zaman sekarang. 

Kemudian juga ada Ustadz Zaidul Akbar yang terkenal sebagai dokter sekaligus pendakwah. Beliau berdakwah  karena masalah kehalalan obat. Melalui Instagramnya beliau sering membagikan berbagai kesehatan dan pengobatan dan masih banyak lagi. Instagram juga memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai media dakwah yang harus kita pahami dan pelajari.

Penggunaan Instagram sebagai media dakwah sendiri masih jarang dilakukan. Penelitian terdahulu mengenai dakwah di media sosial lebih berfokus pada YouTube yang dapat melihat atau mendownload videonya dan kuotanya yang lebih murah banding dengan Instagram.

Melalui media Instagram banyak sekali manfaatnya seperti, dengan adanya dakwah di Instagram yang menyebarluas konten-konten yang dibuat para Da’I mudah tersampaikan. Terkadang melalui video singkat lebih bisa dipahami apa maksud dan isinya. Banyak sekali video di Instagram Ustadz Hanan Attaki yang hanya berdurasi satu menit lebih mengena di hati masyarakat. Maka hal ini sangat memudahkan bagi yang melihatnya dalam pemahaman.  Masyarakat  juga lebih kaya akan informasi. Melalui Instagram  kita bisa dengan mudah mengaksesnya di manapun dan kapanpun. Selanjutnya kita bisa melihat berbagai  macam konten dakwah yang kita inginkan, tinggal mengetik dan nanti akan keluar hasilnya. Kita juga bisa menyimpan konten  dakwah tersebut untuk diputar atau dilihat kembali.

 Selain banyak manfaat Instagram juga memiliki kelemahan seperti kurangnya pemahan masyarakat dan adanya perspektif orang yang berbeda-beda. Selanjutnya adanya keterhambatan jika ada pertanyaan yang ingin disampaikan. Biasanya dakwah yang dilakukan secara langsung atau bertatap muka di sebuah masjid bisa saling bersautan, kini harus mencari beberapa sumber agar lebih memahaminya. Kemudian borosnya kouta internet atau banyaknya data seluler yang akan dihabiskan jika kita menggunakan Instagram.

Maka dari itu, melalui Instagram Ustadz Hanan Attaki mengajak para kaum milenial untuk menuju jalan yang benar dengan berhijrah. Menjalani perintah Allah dan menjauhi laranganya. (PT. Reportase A kelompok 2)

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan