Oleh Luthfi Alviani Dwi L. Dan Moh. Khabibi Abdillah

Milenial merupakan era anak muda yang sekarang sedang tren di kalangan Masyarakat, mereka dikategorikan lahir pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Zaman teknologi sekarang berdakwah tidak melulu tentang ceramah formal yang diadakan di masjid atau melalui tatap muka, namun dakwah juga mengikuti zaman dan teknologi terkini. Karena itu media online saat ini dijadikan sebagai sarana berdakwah, salah satunya adalah media TikTok yang sedang viral dan digandrungi banyak anak muda maupun orang dewasa dalam hiburan dan aktivitas masyarakat, menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat secara luas agar menarik dan mudah diterima. 

Apasih TikTok itu? TikTok juga dikenal sebagai Douyin, adalah sebuah jaringan sosial dan platform video music tiongkok yang diluncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming, pendiri Toutiao. Aplikasi tersebut membolehkan para pemakai untuk membuat video musik pendek mereka sendiri.

Di tengah arus digitalisasi  dakwah Islam harus fleksibel, dalam artian mampu mengikuti perkembangan zaman, perkembangan budaya umat serta harus dikemas dengan menarik. Ketika melihat situasi dan kondisi seperti ini ternyata TikTok begitu akrab dengan aktivitas keseharian remaja maupun masyarakat pada umumnya terutama generasi milenial bahkan tak sedikit yang setiap harinya pasti membuka TikTok. Dari sini Da’i memanfaatkan TikTok sebagai media dakwah. 

Dalam berdakwah melalui TikTok haruslah mengikuti kaidah Islam, seorang peda’i tidak boleh menyimpang dari kaidah-kaidah dakwah yang sudah ditetapkan. Seperti halnya muslimah yang dalam Islam dijaga kehormatannya tidaklah patut memperlihatkan kecantikan bentuk badannya dengan bergoyang di depan publik, harus sesuai dengan kaidah Islam.

Baru-baru ini viral seorang Ustadz yang membuat nama jama’ahnya dengan sebutan Al-tiqtoqiyah, di TikTok. Beliau adalah Ustadz Syamsuddin Nur Makka atau akrab disapa Ustadz Syam. Jama’ah Al-tiqtoqiah sendiri resmi dibuka oleh Ustadz Syam pada tanggal 17 januari 2021 kemarin, dalam postingan di TikTok beliau (@Syam_elmarusy). Respon warga TikTok sendiri sangat welcome, terlihat para komentar banyak yang berkomentar positif.

@Hamba Allah:Bismillahirrahmanirrahim

SAYA BERNIAT BERMAIN TIKTOK UNTUK MENCARI ILMU #JAMAAH AL TIQTOQIAH hadiroh

ALHAMDULILLAH ?

@pencari imam keluarga:JAMAAH AL TIQTOQIAH … EEE OOO JAMAAH… EEE ÀLHAMDULILLAH ???? AKHIRNYA AKU PUNYA PENGAJIAN ONLINE?????

@mey:akhirnya bisa ikut majelis ta’lim Al tiqtoqiyah biarpun secara online??

Pelajaran pertama atau materi yang dibahas dalam postingan pertama jama’ah Altiqtoqiyah yaitu tentang niat. ( niat,  karena segalanya dimulai dengan niat berapa banyak amalan duniawi bernilai ukhrawi karena bagusnya niat dan berapa banyak amalan yg hanya bernilai duniawi karena salahnya niat  jadi perbaiki niat kita  ‘saya bermain Tik tok karena mencari ilmu’)  ucap beliau dalam postingan tersebut. 

Jadi untuk menyebarkan agama islam atau berdakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan tik tok seperti ucapan Sayyidil Habib Umar :

الدعوة واسعة لا يسعها إلا 

الواسع 

Yang artinya :

“ Dakwah itu luas ( bukan hanya melalui satu cara seperti ceramah saja ) tidak akan bisa memahami dakwah kecuali mereka yang memiliki pemahaman yang luas,”

Jika kita ada yang berpikir bahwa membangun pesantren, mengajar di pengajian, berceramah, dan mendapat ketenaran itu adalah tujuan utama, maka hendaknya kita mengobati hati terlebih dahulu karena tujuan utamanya adalah menyampaikan amanah Allah dengan mengorbankan ruh dan jiwa, dengan mengerahkan semua yang kita mampu dan miliki untuk menyebarkan syariat Allah kepada siapapun dan dimanapun, baik itu di toko, pasar, bandara, masjid, lapangan, madrasah, pesantren maupun pada media sosial seperti TikTok lainnya. (Teknik Repotase A kelompok 4)

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan