Oleh: Rakhma Nadia Oktavia dan Salsabila Cahya Wijayanti

Islam adalah agama dakwah. Dalam artian agama Islam yang mendorong dan mengajarkan para pemeluknya untuk lebih aktif lagi dalam melakukan kegiatan dakwah dan menyebarkan prinsip-prinsip agama Islam. Di dalam Al-Qur’an menyebut kegiatan dakwah dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini menempati posisi tinggi dan sangat mulia dalam kemajuan agama Islam tersebut. 

Saat ini, perhatian semua orang sedang tertuju pada wabah Covid-19. Sebelum wabah ini terjadi, kegiatan dakwah dilakukan di dalam masjid. Namun dengan adanya wabah ini dakwah hanya bisa dilakukan secara virtual, kalaupun dilakukan secara tatap muka akan dibatasi orangnya.

         Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi ini, seorang pendakwah bisa terus berdakwah walau masih dalam keadaan adanya virus Covid-19. Pendakwah harus mampu beradaptasi dengan fenomena yang terjadi, tetapi harus tetap menjaga kandungan-kandungan dalam dakwahnya agar tidak bertentangan dengan syari’at Islam. 

         Di era ini, kita bisa melaksanakan atau mengikuti kegiatan dakwah secara tatap muka. Dengan catatan peserta yang mengikuti terbatas dan harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, disediakan hand sanitizer, dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar tidak ada penularan virus. Namun dengan adanya pandemi ini dakwah pun bisa dilakukan secara virtual. Berbagai orang dari berbagai macam daerah bisa mengikutinya. Kondisi seperti ini akan membuat para da’i berlomba-lomba menggunakan dengan baik kecanggihan teknologi. Mamanfaatkan fitur sebanyak mungkin demi kelancaran berdakwahnya. Para da’i pun harus mampu beradaptasi dengan fenomena yang terjadi. Bukan karena adanya pandemi yang berlangsung yang secara tiba-tiba ini akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan berdakwah. Justru karena teknologi semakin berkembang, para da’i bisa dengan mudah berdakwah dengan jangkauan lebih luas daripada sebelumnya, selain itu untuk menyikapi kondisi seperti ini yang dimana akan menjadi pencegahan penularan tersebarnya Covid-19. Banyak media sosial yang sudah menawarkan berbagai macam fitur yang siap digunakan siapapun, termasuk para pendakwah. Dengan adanya fitur itu, siapapun dan di mana pun pendengar bisa menikmatinya. Cara ini bisa diterapkan untuk terus melanjutkan berdakwah di era pandemi, dimana lebih mudah dan tidak membahayakan siapapun. 

Ladang berdakwah yang bisa kita jumpai di sosial media adalah Facebook dan Instagram. Lepas dari keduanya fitur YouTube Live, Gmeet, dan Zoom Meeting ramai diperdebatkan. Seperti halnya sekolah dan meeting kantor, fitur ketiga di atas bisa digunakan para da’i untuk membuka seminar dakwahnya. Namun tak lepas juga dari ketiganya, Facebook dan Instagram juga menjadi alternatif bagus para da’i memulai berdakwah. Tidak perlu mengeluarkan banyak modal, berbekal kuota atau wifi, semua bisa menikmati dakwah di rumah masing-masing ditemani camilan dan tempat yang nyaman. Dengan banyaknya peningkatan pengguna internet di era pandemi ini, kegiatan dakwah virtual adalah langkah yang tepat, dimana para jajaran anak muda akan lebih memerhatikan gadgetnya untuk mengusir bosan selama di rumah daripada keluar ke masjid mendengarkan ceramah. Para ibu-ibu dan bapak-bapak yang suka dengan menghadiri pengajian atau ceramah di masjid-masjid terdekat pun tidak perlu bersedih tidak bisa menghadiri ceramah di masjid, karena alternatif dengan fitur teknologi sosial media yang makin canggih itu bisa dinikmati di mana saja dan kapan saja. 

 

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan