Oleh : Hafiza Hikmatul Khoiroh

Lebaran 2021 kini kembali harus dilewati seperti tahun sebelumnya, di tengah pandemi. Pandemi Covid-19 membatasi ruang gerak untuk bersilaturahmi dan berkumpul bersama keluarga. Terlebih saat adanya larangan mudik, lebaran tahun ini masih harus tetap berjalan. Meski di rumah saja, kita harus siap untuk menyambut lebaran Idul Fitri. Banyak hal yang dapat dilakukan agar dapat merayakan hari yang suci atau biasa disebut dengan lebaran berjalan dengan lancar, hangat, berkualitas, dan berkesan. Lalu apa saja yang dilakukan menjelang lebaran?

  • Bersih-Bersih Rumah

Bersih-bersih rumah menjelang Lebaran menjadi rutinitas wajib setiap tahunnya bagi yang beragama muslim. Tidak hanya rumah dan isinya saja yang dibersihkan, bahkan halaman atau pekarangan rumah juga dibersihkan. 

Mengganti gorden, sprei, membersihkan meja kursi, karpet, langit-langit rumah, menyapu, membersihkan jendela, mengepel, memotong rumput, mengecat rumah, setrika baju ayah, ibu, adik dan milik sendiri, hingga menata kembali baju-baju yang ada di lemari. Tujuan membersihkan rumah saat Idul fitri adalah untuk mencari suasana baru. Sebagian orang mengganti cat warna rumah ya untuk mencari suasana baru. Sebagian orang bahkan sengaja membeli sofa baru, karpet baru, gorden baru, sprei baru, semua serba baru untuk digunakan saat Idul Fitri. 

Rumah yang bersih membuat pandangan lebih nyaman, dan lebih luas karena tidak ada barang-barang yang tergeletak sembarangan atau acak-acakan, semua sudah tertata dengan rapi. Sehingga pikiran dan hati kita menjadi tenang. 

Selain itu dapat menciptakan kenyamanan bagi tamu yang berkunjung ke rumah. Tamu yang mungkin hanya datang sekali setahun tapi saat berkunjung, rumah yang didatanginya malah berantakan. Maka harus ditata sedemikian rapi rumah tersebut. Agar yang datang ke rumah nyaman dan meninggalkan kesan yang baik dan berkesan saat berkunjung ke rumah. 

Namun sebenarnya, membersihkan rumah tidak hanya dilakukan menjelang lebaran saja, tetapi diharuskan untuk membersihkan rumah setiap hari.

Seperti kata pepatah karena “Kebersihan adalah sebagian dari iman”.

  • Mengecat Rumah

Sejumlah warga bersuka ria menyambut datangnya hari raya Idul Fitri (lebaran). Dan sejumlah persiapan mulai dilakukan jelang hari raya tiba. tradisi mengecat rumah merupakan tradisi menjelang lebaran yang telah berlangsung secara turun temurun. Rumah yang terlihat rapi akan mencerminkan kepribadian orang yang menempati rumah tersebut. Selain itu dapat menghasilkan suasana baru, bisa menghabiskan waktu bersama keluarga. Mengecat rumah adalah cara yang terbaik dan terjangkau untuk membuat ruangan tampak segar dan bersih.

Menjelang lebaran, cara ini bisa digunakan untuk membuat rumah tampak lebih indah dan akan membuat siapapun yang datang merasa nyaman. 

  • Menyiapkan Kue Lebaran

Persiapan menyambut lebaran yang tidak boleh terlupakan adalah menyiapkan kue lebaran. Bermacam-macam kue kering, jajanan jadul, hingga camilan bisa jadi pilihan pada saat lebaran. Untuk mendapatkan kue lebaran kita dapat membuat nya sendiri atau membeli langsung di toko kue. Adapun jenis kue kering yang biasanya ada di meja ruang tamu adalah kue nastar, kue putri salju, kue sagu, kastengel . biasanya ibu-ibu menyiapkan kue lebaran yang sudah ada sejak lalu. Menurut sejarah, ternyata kue kering berasal dari Persia. Dan masyarakat mengenal kue kering sejak abad ke-7. Pada saat itu, kue kering berbentuk tipis dari kue pada umumnya dan disajikan dalam porsi kecil dengan warna coklat keemasan.

Dan salah satu kue kering yang terkenal di Indonesia adalah nastar. Kue kering ini sangat laris ketika lebaran. 

  • Berbelanja Baju Baru untuk Lebaran

Idul Fitri merupakan gabungan dari kata ied dan fitri. Id berarti kembali dan fitri makan atau berbuka. Gabungan dua kata tersebut berarti kembali makan atau kembali berbuka setelah sebulan berpuasa. Untuk merayakan lebaran banyak orang yang membeli baju baru. Sebenarnya untuk merayakan hari Idul Fitri tidak harus membeli baju baru.

Tapi, terkadang, pada hari-hari menjelang lebaran, banyak toko baju yang mengadakan diskon besar-besaran menjelang lebaran. 

Tradisi mengenakan baju baru di Hari Raya Lebaran ternyata sudah ada sejak dulu kala. Dan yang satu ini sudah pasti tak boleh terlewatkan ya. Sudah jadi tradisi kalau lebaran umumnya menggunakan baju baru. Dan untuk menghindari harga yang bisa tiba0tiba melonjak, sebaiknya mulai mempersiapkan baju baru lebih awal. Biasanya 2-3 minggu sebelum lebaran. Pada saat itu dapat menggunakan kesempatan berbelanja dengan diskon atau promo menarik lain yang ditawarkan oleh beberapa tempat perbelanjaan ataupun melalui online. Namun, harus tetap untuk mengingat dan mempertimbangkan anggaran pembelanjaan agar tidak membengkak.

  • Memasak Makanan khas Lebaran

Makanan khas lebaran merupakan menu paling spesial yang selalu dinanti saat Hari Raya Idul Fitri. Ini karena menghidangkan makanan khas lebaran seolah sudah menjadi bagian dari tradisi dalam merayakan Idul Fitri. Meskipun dapat memakannya tidak hanya di lebaran saja, namun perayaan Hari Raya Idul Fitri kurang lengkap jika tanpa sajian makanan.

Dan ada beberapa makanan khas lebaran yang bisa menjadi referensi

  1. Opor Ayam

Opor ayam menjadi masakan yang wajib banget harus ada dimeja makan ketika lebaran tiba. Makanan yang sangat terkenal di Indonesia. Masakan ini terbuat dari potongan daging ayam yang direbus dengan kuah santan dan dicampur berbagai bumbu rempah tertentu yang menghasilkan hidangan yang lezat.

  1. Ketupat 

Nah, makanan ini menjadi makanan pengganti nasi serta selalu ada saat hari raya. Makanan tersebut berbahan dasar beras yang dibungkus daun anyaman kelapa muda dan dimasak sampai matang. Biasanya disantap bersama opor ayam, sate mantap sekali.

  1. Gulai Sayur

Tidak hanya makanan yang berbahan dasar daging, gulai sayur ini juga menjadi makanan khas lebaran. Jenis sayuran yang dipakai untuk membuat gulai sayur adalah nangka muda, bayam, hingga daun singkong. Sayuran tersebut nanti dimasak bersama santan, lengkuas, ketumbar, jahe, dan bawang. Enak disajikan dan disantap ketika masih hangat.

 

  1. Menyiapkan Uang THR

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim. Tradisi-tradisi kultural di Indonesia menjelang lebaran pun turut menyemarakkan Hari Raya Idul Fitri. Ada persiapan menjelang mudik, berbelanja keperluan Lebaran, dan juga para pekerja menerima Tunjangan Hari Raya (THR) untuk menyiapkan segala keperluan pada saat lebaran nanti. THR adalah hak pendapatan pekerja yang wajib dibayarkan oleh pemilik usaha kepada pekerja menjelang Hari Raya keagamaan berupa uang ataupun barang. Tapi sekarang Hari Raya Idul Fitri identik dengan tradisi memberikan tunjangan hari raya (THR). Tradisi THR atau bagi-bagi uang kepada anak-anak bisa dianggap sebagai “hadiah” karena sudah berpuasa selama satu bulan penuh. Dengan begitu, mereka akan lebih giat lagi menjalankan puasa di tahun selanjutnya. Warga yang masih memegang tradisi bagi-bagi THR akan berburu uang pecahan baru yang nanti akan dibagikan pada saat lebaran di kampung. Uang pecahan yang diburu yaitu mulai nominal 20.000, 5000, 10.000, dan hingga 100.000 yang baru. Tunjangan Hari Raya (THR) atau salam tempel. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang lebih tua dan memiliki penghasilan sendiri dengan membagikan uang kepada sanak saudara, khususnya yang masih dalam kelompok usia anak-anak dan orang yang lebih tua. Nominal yang diberikan sangat beragam, tergantung yang memberi. Biasanya angpao atau THR  diselipkan oleh pemberi ke tangan anak-anak saat bersalaman atau proses sungkem. Tradisi bagi-bagi uang terus dilakukan secara turun-temurun dan menjadi kegiatan yang ditunggu bagi anak-anak hari lebaran. 

 

  1. Zakat

Akat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan bagi umat islam. Sebaliknya kita sebagai umat muslim mempersiapkan zakat sebelum lebaran tiba. Kita harus bisa memisahkan biaya untuk membayar zakat, sebelum uang THR digunakan untuk keperluan lainnya. Lakukan rencana anggaran atau hitungan setidaknya 2-1 minggu sebelum lebaran tiba, hitung berapa persen dari keuangan yang mau dialokasikan untuk zakat. Dan catat sebaik mungkin agar tidak terlewat, karena ini adalah kewajiban umat muslim menjelang lebaran yang tidak boleh ditinggalkan. Jangan menghamburkan uang untuk yang tidak wajib pada saat hari raya. Dan pentingkan untuk zakat terlebih dahulu.

 

  1. Membersihkan Peralatan Sholat

Membersihkan peralatan sholat juga menjadi salah satu tradisi mempersiapkan lebaran. Semua mukenah, sajadah, koko, peci, dan sarung yang sudah digunak sehari-hari harus diturunkan untuk dicuci. Dan mengganti semua peralatan sholat dengan peralatan yang belum digunakan. Cuci semua peralatan yang telah diturunkan hingga bersih.

Nah, ada beberapa cara mencuci perlengkapan sholat yang bisa dilakukan:

  1. Karena digunakan beribadah, maka sebaiknya pisahkan proses pencucian dengan pakaian yang dilakukan sehari-hari
  2. Siapkan deterjen attack anti bau dan juga softener yang tidak hanya menyingkirkan noda dan bau tidak sedap yang menempel pada peralatan sholat, tetapi juga bisa merawat dan melembutkan sehingga perlengkapan sholat akan selalu nyaman dipakai untuk beribadah
  3. Selesai proses pencucian, keringkan sesuai dengan bahan perlengkapan sholat.
  4. Setelah itu jangan lupa untuk menyetrikanya agar terlihat lebih rapi.

 

  1. Mudik 

Idul Fitri merupakan momen yang dimanfaatkan bagi umat islam untuk menjalin silaturahmi. Karena itu, bagai para perantau mereka akan berusaha untuk pulang ke kampung halaman setiap menjelang lebaran untuk berjumpa dengan keluarga. 

Mudik alias pulang kampung menjadi tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia menjelang lebaran. Mudik lebaran biasanya bertujuan untuk berkumpul, bertemu, dan bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman dalam suasana perayaan hari raya Idul Fitri atau orang biasanya menyebutnya Lebaran. Orang-orang yang sedang berjauhan dengan keluarga yang ada di kampung rela antri, berdesak-desakan, dan macet panjang demi bisa melaksanakan tradisi ini dan bertemu serta berkumpul bersama keluarga saat lebaran tiba.

Sekitar satu minggu sebelum lebaran, para perantau berbondong-bondong meninggalkan tempat singgahnya untuk kembali ke kampung halaman. Mudik secara khusus memang ditujukan untuk moment pulang kampung saat lebaran saja. 

Sementara yang utama dari tradisi mudik adalah bersilaturahmi dan reuni yang diikuti dengan makan-makan bersama. Di samping itu, terdapat pula ziarah kubur ke keluarga yang sudah mendahului, dan berkebun bagi yang memiliki kebun. 

Mudik tidak hanya terkenal di Indonesia saja. tetapi ada beberapa negara lain yang memiliki tradisi mudik menjelang lebaran, yaitu negara:

  1. Turki 

Negara ini berpenduduk mayoritas muslim, dan ternyata juga ada tradisi mudik. Bedanya kalau di Turki mudik dikenal dengan istilah “Bayram”. Momen bayram di Turki diisi dengan berkumpul dengan sanak saudara dan saling bermaafan. Tradisi ini sama seperti di Indonesia dilanjutkan dengan berziarah dan tabur bunga ke makam keluarga. Tetapi perayaan lebaran di Turki terkesan lebih manis karena ditandai dengan munculnya pasar bunga di beberapa daerah di Turki dan menyajikan makanan manis khas lebaran di Turki.

  1. Arab Saudi

Di Arab Saudi, hampir setiap daerah disana menggelar festival untuk memeriahkan perayaan Idul Fitri. Festival tersebut pun menampilkan berbagai macam pergelaran teater, pertunjukan yang berbau muslim, serta kesenian-kesenian. Karena, setiap warga perantauan tidak mau ketinggalan perayaan lebaran yang meriah di daerah masing-masing. Sehingga, para perantau beramai-ramai untuk pulang kampung dan berkumpul dengan keluarga.

  1. Malaysia

Salah satu Negara yang penduduknya memeluk agama Islam adalah Malaysia. Sehingga, ketika menjelang lebaran atau hari raya idul fitri, warga atau masyarakat yang merantau ke kota akan kembali ke kampus halamannya, guna untuk menjenguk keluarga dan merayakan lebaran Idul Fitri bersama. Akan tetapi, mudik di Malaysia tidak hanya dilakukan saat Idul Fitri saja, tetapi juga pulang kampus pada saat perayaan tahun baru Imlek. 

 

Dan ada beberapa tradisi lebaran yang ada di Indonesia seperti takbiran. Tradisi mengumandangkan takbir pada malam sebelum hari raya Idul Fitri. Dan takbiran biasanya dilakukan di masjid-masjid maupun arak-arakan keliling desa dengan membawa bedug, oncor, dan sound system. Tradisi ini dilakukan oleh wanita dan laki-laki baik dari muda hingga tua. Ini dilakukan untuk meramaikan perayaan lebaran. Dan pada saat arak-arakan biasanya sambil menyalakan kembang api yang besar. Dan tradisi ini tidak boleh sampai tertinggal. 

Dan yang tak boleh tertinggal adalah sholat Ied berjamaah baik di masjid, maupun lapangan, dan tempat yang dapat digunakan untuk beribadah. Gema takbir yang terdengar bersamaan menjadikan suasana semakin meriah dan menandakan bahwa lebaran sudah tiba. menjalankan sholat secara berjamaah yang dipimpin oleh seorang imam dan dilanjutkan dengan ceramah yang diisi dengan pemuka agama setempat. 

Selanjutnya silaturahmi, silaturahmi berarti menjaga hubungan satu sama lain, konsep yang dianut oleh banyak orang Indonesia, khususnya umat Muslim. Selama lebaran Idul Fitri, teman dan sanak saudara saling mengunjungi rumah satu dengan yang lain dengan berbagi makanan, dan saling bagi-bagi uang atau ampau. Ziarah makam, usai sholat Idul Fitri, masyarakat akan berbondong-bondong pergi ke makam untuk berziarah ke makam orang tua. Dan hali ini sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia pada umumnya. 

Suara petasan sudah mulai terdengar di malam sepanjang bulan Ramadhan. Saat mendekati lebaran di malam takbir, petasan diikuti kembang api. Petasan dan kembang api ini dimainkan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Memainkan kembang api sudah menjadi tradisi dengan tujuan untuk menyemarakkan dan membuat meriah malam takbiran. Perang pesta petasan dan kembang api hampir dilakukan oleh semua masyarakat yang merayakan lebaran. Karena jika tidak pada saat lebaran tidak akan bisa perang petasan dan kembang api. Di perkampungan hampir semua warga  bermain kembang api yang meledak di udara. 

Demikian beberapa tradisi lebaran yang ada di Indonesia agar lebih bermakna, dan tentunya masih banyak kebiasaan atau tradisi-tradisi di berbagai wilayah Indonesia. Setiap daerah mungkin saja akan berbeda pula tradisi dan budaya yang ada.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan