Penulis : Wahyu Indah Safitri dan Erik Firmanda

Editor : Bunga Yasmin Aninda

Gerakan hijrah masih sangat menarik dan penting untuk dikupas. Pasalnya fenomena hijrah tersebut kini telah mendapatkan panggung tersendiri. Hal ini didukung dengan banyaknya public figure yang turut menghiasi dan secara terbuka menyatakan mundur dari dunia hiburan demi mendalami ilmu agama. 

Bisa kita sebut nama-nama yang berkaitan antara lain, Tengku Wisnu, Akrie Partio, sampai Peggy Melati Sukma yang belakangan ini disebut sebut sebagai Ummi Khadijah dalam pangguh dakwahnya. 

Kisah para public figure yang dengan berani meninggalkan kegerlapan dunia beserta kemewahannya dinilai romantis oleh banyak kalangan, tak terkecuali generasi milenial.  Indah sekali terasa ketika mampu meninggalkan kemewahan yang kita punya demi mendalami keagamaan.

Saya tentu tidak menempatkan selebriti tersebut sebagai penyandang antagonis. Sebut saja Wali Band yang berdakwah tanpa meninggalkan musiknya. Ia menjadi salah satu contoh public figure yang istiqamah dalam jalan dakwahnya. Tentu sikap seperti ini patut di apresiasi. Namun adanya fenomena ini apakah nilai islam masih tetap murni dalam dakwahnya seleb?

 

Misal kejadian 2015 silam, saat itu Tengku Wisnu bersama dengan Zaskia Adya Mecca memandu program Islami di sebuah stasiun televisi swasta. Dalam program tersebut kerap membahas sejarah-sejarah Islam serta hukum-hukum Islam. Pada suatu episode, Tengku Wisnu sempat menyebutkan bahwa mengirimkan Al Fatihah kepada orang yang sudah meninggal merupakan perbuatan bid’ah. 

 

Program tersebut yang juga diawasi oleh Komisi Penyiaran Indonesia mendapat teguran dikarenakan ucapan Tengku Wisnu. Pada 6 September 2015, dan ia bersama partner hostnya menyampaikan permintaan maaf lewat akun twitter kepada masyarakat. 

 

Ustazd Subki Al-Bughury berpesan agar para artis, yang terjun di dunia syiar Islam, harus sesuai dengan porsinya saat berdakwah. “ Namanya orang baru berhijrah, ada ilmu-ilmu yang belum tahu, yang disampaikan yang diketahui saja. Apalagi baru satu-dua tahun berhijrah, belum banyak tau perihal agama Allah”. 

Meski begitu beliau tetap mendukung niat baik para artis untuk berdakwah. Menurutnya orang cenderung tertarik dengan titik balik kisah seseorang dan hal itu bisa menjadi inspirasi orang lain untuk berhijrah. 

 

Berdakwah dan syiar agama tentu sah-sah saja apabila sesuai porsinya. Tidak mengubah yang sudah ada serta tidak berusaha untuk memprovokasi suatu kaum terhadap kaum lain yang dapat menimbulkan perpecahan. Terlebih kita berada di zaman yang sudah sangat complicated beserta media yang dapat membuatnya lebih berbahaya.

Hijrah bukan perihal meninggalkan yang mewah dan kemudian hidup sederhana, namun makna hijrah lebih dari itu. Bagaimana kita bisa tetap taat dengan aturan Agama serta tetap hidup damai dengan sesama merupakan bagian dari hijrah itu sendiri.

Sebagai umat yang berusaha untuk selalu taat, kita diwajibkan untuk senantiasa berhati-hati dan waspada terhadap setiap postingan yang semakin sliweran di timeline Instagram dan fyp tiktok. Tidak mempercayai hal-hal yang belum tentu keabsahannya dan tidak termakan oleh profokasi yang dibalut dengan kata jihad fisabilillah. 

Semoga kita semua selalu diberi kesadaran untuk tidak merendahkan keyakinan orang lain dan menghargai satu sama dengan yang lainnya.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan